Saturday, April 17, 2010

Marley & Me VS Music & Me

Topik ini terlintas di benakku saat masih di kampus tadi. Tepat ketika aku baru saja keluar dari lift di lantai 4 tempat aku kuliah Sistem Multimedia, aku mendengar lagu itu diputar.. Dan kusadari begitu eratnya posisi musik dalam kehidupanku.

Lalu kenapa judulnya jadi Marley & Me VS Music & Me?
Iseng aja XP
Tadinya mau Music & Me, tapi jadi keinget sama film drama Marley & Me. Hehe.
Jadi pengen cerita tentang Marley & Me dulu :D

Marley & Me, sebuah film yang menceritakan tentang kehidupan seekor anjing bernama Marley yang sangat nakal. Kisah lengkapnya bisa dicari sendiri. Aku sudah lupa pastinya seperti apa :P
Yang pasti, ada pengalaman berkesan saat aku menonton film ini di bioskop tahun lalu.
Waktu itu teman se-SMA-ku yang juga tinggal di Kelapa Gading mengajakku menonton Marley & Me bersama. Alasannya, karena dia pecinta anjing. Hehe. Dan aku langsung excited. Aku juga pecinta anjing :D
Kami pergi berdua saja. Menonton film itu di studio 6 XXI Gading, dengan jumlah penonton yang sangat sedikit. Kalau tidak salah, selain kami berdua hanya ada 6 atau 8 orang lainnya dan masing2 berdua-dua.
Singkat cerita, film Marley & Me membuatku kembali teringat akan anjingku dulu yang mati karena kesalahanku. Hiks. Sampai sekarang aku masih menyalahkan diriku atas kematiannya :(
Apa hubungannya sama Marley & Me?
Di akhir film, Marley akhirnya juga mati karena sudah tua.
Tapi karena kenangan atas anjingku dulu, aku pun menangis. Temanku juga menangis. Kami berdua menangis bersama dengan ditemani sebungkus tisu XD
Di akhir film, saat lampu studio sudah dinyalakan dan petugas sudah bersiap membersihkan studio, dan penonton-penonton lain sudah mulai keluar, kami berdua masih sibuk mengeringkan air mata. Hahaha.

Pengalaman yang lucu sekaligus menyedihkan. Dan belakangan akhirnya aku tahu kalau anjingnya di Palembang baru saja mati tepat sebelum film itu ditayangkan :(

Beralih dari topik Marley & Me, aku akan menceritakan topik Music & Me.

Music & Me. Musik dan aku. Sejak kecil aku sudah menyukai musik. Ketika SD, aku sering membeli kaset *karena pada waktu itu belum ada CD*. Awalnya aku menyukai penyanyi Barat seperti Westlife dan Backstreet Boys. Album-album mereka pun hampir lengkap kumiliki. Hehe. Bertahun-tahun setelahnya, sampai kira-kira jaman SMP, aku mengenal dunia internet dan sejak itu aku tidak lagi membeli kaset. Lagu-lagu yang kuinginkan tinggal di-download saja. Hehe.
Kemana kaset-kaset yang sudah kupunyai itu? Ada. Semuanya kubawa ke Jakarta, sekotak penuh. Kan sayang kalau dibuang :D
Koleksi itu ada sekitar 50 buah, terdiri dari penyanyi Barat dan Mandarin. Westlife, Backstreet Boys, Max-compilation, Ost-ost drama mandarin *dari putri Huan Zhu sampai Westside Story*, dll.

Nah, setelah mengenal dunia internet, interest-ku akan musik perlahan berubah. Aku yang saat itu tergila-gila dengan anime pun mulai menyukai lagi Jepang. Awalnya cuma suka dengan Ost anime, tapi lama-lama juga suka dengan penyanyi Jepang seperti Yui, ARASHI, KATTUN, dll.

SMA kelas 2, aku mengenal penyanyi Korea yang berkarir di Jepang, Rain alias Bi. Pemain drama Full House itu lho. Hehe.
Pada awalnya aku hanya menyukai lagu-lagu Jepangnya saja, tapi lama-kelamaan aku juga suka lagu Koreanya.

SMA kelas 3, Korean Wave mulai berkembang di Indonesia. Ada drama 19 vs 29 ditayangkan di salah satu stasiun TV swasta, dan aku menyukainya.
Salah satu pemeran di drama itu adalah Choi Shi Won.
Saat itulah, salah satu temanku mengenalkanku pada grup dimana ShiWon bergabung, yaitu Super Junior.
Sejak itulah, aku mengenal dunia entertainment korea lebih jauh dan aku mulai menyukai DBSK, penyanyi korea yang lebih senior dari SuJu.

Sampai sekarang aku masih tetap menyukai lagu-lagu Korea. Masih tetap sebagai Cassiopeia, fans DBSK a.k.a Dong Bang Shin Ki.

Apalagi alasan yang membuatku mengatakan bahwa musik benar-benar penting dalam kehidupanku?
I love music. That's it. Without music, I'm nothing.

Alasan lain: Sekali mendengar suatu melodi dari musik/lagu, aku pasti akan selalu mengingatnya. Tidak akan pernah terlupakan. Apalagi kalau aku tahu siapa penyanyi atau judulnya apa. Atau lagu itu sering diputar dimana-mana. Meskipun aku tidak suka dengan lagunya.

Salah satu contohnya adalah masalah dengan lagu Indonesia. Seperti yang kuceritakan di atas, aku tidak pernah suka dengan lagu Indonesia. Tapi *sialnya* dimana ada lagu yang diputar di tempat umum PASTI -atau SERINGKALI- yang diputar adalah lagu-lagu Indonesia. Di angkutan umum, misalnya, pengamen HAMPIR SELURUHNYA menyanyikan lagu Indonesia. Efeknya? Aku tidak tahu judul lagunya apa tapi aku kenal dengan lagunya. Hahaha. Bahkan saat pergi karaoke dengan teman-teman Mentoring kemarin, ketika mereka memilih lagu Indonesia aku malah ikut menyanyi juga tanpa sadar karena liriknya sudah melekat di otak =____="
Ngomong-ngomong soal aku yang tidak begitu suka dengan lagu Indonesia, bukannya aku tidak menghargai karya negara sendiri, tapi yaa kan selera tiap orang beda-beda.
Mungkin alasan tepatnya sih karena aku tidak suka hal yang terlalu 'umum' alias hal-hal yang sudah pasti diketahui orang banyak. Aku lebih tertarik dengan hal-hal yang 'eksklusif' atau hal-hal yang hanya diketahui oleh kaum terbatas. Hehehe.

Sama seperti lagu yang kusebutkan di awal posting. Lagu yang ketika pertama kudengar, aku hanya berkomentar "liriknya bagus", dan kuanggap sepintas lalu. Tapi lagu itu malah dijadikan Ost sinetron yang selalu ditonton penghuni rumah tiap sore jadi aku malah semakin ingat bahkan hafal seluruh liriknya =="
Dan kini tiap kali mendengar lagu itu, hatiku sakit.

0 comments: