Wednesday, April 7, 2010

Maag? Gastritis? Radang lambung?

Dengan dalih menunda waktu tidur, aku berinisiatif memasukkan info yang cukup penting di blog ini. Biar isi blog ini bukan cuma curhat2an atau tulisan2 ngasal yang *ehm* membuat orang malas membacanya. Hehehe.

Kali ini aku akan membahas mengenai MAAG.

Apa itu maag? Pasti kalian tau --paling tidak, pernah mendengar-- bahkan mungkin kalian juga termasuk dalam sekelompok besar orang-orang yang terkena maag.
Aku juga bisa dibilang termasuk di antaranya. Tapi aku juga tidak begitu yakin sih.. karena gejala yang kurasakan jauh dari kata 'parah' :D

To the point aja~


Maag dalam bahasa kedokteran disebut gastritis atau radang lambung.

Kenapa seseorang bisa terkena maag?

a. Pola makan. Orang-orang yang punya pola makan tidak teratur rentan terkena maag. Pada saat perut harus diisi, tapi dibiarkan kosong, atau ditunda pengisiannya, asam lambung akan mencerna lapisan mukosa lambung, sehingga timbul rasa nyeri.

b. Jenis makanan. Makanan tertentu akan merangsang dinding lambung sehingga terjadi lecet/luka, seperti makanan pedas, berminyak, dan makanan asam.

c. Stres emosi. Produksi asam lambung akan meningkat pada keadaan stres, seperti beban kerja yang berlebihan, cemas, takut, atau diburu-buru. Kadar asam lambung yang meningkat ini akan menimbulkan ketaknyamanan pada lambung.

d. Pemakaian obat. Ada obat-obat tertentu yang merangsang dinding lambung, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan dalam lambung. Oleh karena itu obat-obat tertentu, harus dikonsumsi sesudah makan.

e. Adanya penyakit seperti luka bakar, pembedahan gagal ginjal, dan lain-lain.

f. Alkohol dan rokok.

Apa gejala maag?

Pada awalnya, seseorang yang terserang penyakit ini mengabaikannya saja, yaitu rasa perih dan kembung di ulu hati. Kemudian berlanjut dengan mual dan disertai muntah. Pada saat ini, penderita baru menyadari sakitnya. Keadaan ini berlanjut dengan berkurangnya nafsu makan. Bila hal ini terus dibiarkan, akan berakibat semakin parah dan akhirnya asam lambung akan membuat luka-luka (ulkus) yang dikenal dengan tukak lambung. Muntah pun bisa disertai darah. Keadaaan gastritis akut (mendadak) juga bisa terjadi pada anak-anak yang menelan zat-zat kimia korosif, misalnya asam dan basa kuat. Pada umumnya zat ini terdapat pada cairan kebersihan rumahtangga maupun pestisida. Kerusakan akibat zat ini tidak hanya di lambung, tetapi juga di bibir, rongga mulut dan tenggorokan.

Bagaimana kalau maag sudah parah?

Banyak di atara kita yang menganggap sepele penyakit maag ini. Padahal banyak ancaman serius di balik serangannya. Aktivitas jadi terganggu lantaran nyeri, perih dan mual, adalah satu hal yang pasti. Nah, yang sering tidak disadari adalah akibat lebih lanjut dari penyakit ini. Jika dibiarkan saja tanpa pengobatan, maka radang akan semakin hebat, luka akan makin dalam, lambung akan berdarah. Gawat!

Adanya perdarahan di lambung ini ditandai dengan nyeri yang sangat dan disertai muntah darah atau buang air besar berupa darah yang sudah menghitam. Bila dibiarkan terus maka lambung bisa bocor, luka akan menembus dinding lambung sehingga lambungnya berlubang. Darah akan masuk ke rongga perut dan mengakibatkan rasa nyeri yang sangat hebat. Keadaan ini bisa mengakibatkan kematian.

Bagaimana cara mengatasi maag?

Bila penyakit maag ini sudah disadari oleh penderitanya, sebenarnya sangat mudah mengatasinya. Artinya, tidak dibiarkan berlanjut terus sehingga menjadi tukak lambung. Prinsip penanganannya adalah diet atau pengaturan makan. Jangan biarkan perut lama dalam keadaan kosong. Keadaan kosong ini dapat mengakibatkan asam lambung yang sudah diproduksi tidak mempunyai bahan untuk dicerna tau digilas, dan pada akhirnya dinding lambung sendiri yang menjadi sasarannya.

Jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan atau minuman pedas dan asam. Hindari makanan berlemak, karena lemak memang sulit dicerna oleh lambung. Selain itu, tektur makanan sebaiknya lembut (lunak).

Sering-seringlah minum air putih, karena bisa mengurangi sifat asam dari makanan atau minuman tersebut. Kurangi mengkonsumsi minuman teh, kopi atau soft drink. Porsi makanan sebaiknya tidak terlalu banyak, tetapi sedikit dengan frekuensi sering. *misalnya setiap 4 jam sekali*

Bila harus mengkonsumsi obat-obatan penahan nyeri (analgetik), maka sebaiknya diminum setelah makan dan tidak dalam keadaan kosong.

Bila disiplin dalam mengatur makanan ini, penyakit maag bisa membaik tanpa diobati. Seandainya perut masih melilit dan mual terus menerus, maka obat-obatan untuk menetralkan asam lambung sangat membantu meringankan penderitaan. Misalnya, obat-obatan antasida. Bila dengan obat ini belum bisa teratasi, maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Kadang kala diperlukan obat penenang untuk mengobatinya.

Bagaimana cara mencegahnya?

Hingga saat ini belum ada cara yang mudah untuk hidup sehat terbebas dari sakit maag selain memperbaiki pola hidup dan pola makan.
Berikut beberapa saran:
- Atur pola makan yang baik dan teratur (Hindari makanan berlemak dan berminyak, banyak makan makanan berserat)
- Hindari minuman yang mengandung alkohol, teh, kopi atau softdrink
- Berolahraga secara teratur
- Berhenti merokok
- Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung (Aspirin)
- Kurangi stress karena stress dapat memicu pengeluaran asam lambung

Sumber:
http://safuan.wordpress.com
http://www.tanyadokteranda.com
http://www.gaulislam.com

Phew. Ternyata begini toh yang namanya maag. *baru tau juga XD*
Kalo dipikir-pikir lagi, sepertinya aku memang punya maag. Tapi jarang kambuh sih. Hehe.

Kalo kamu belum kena maag, JAUHI MAAG! Karena maag itu bener2 mengganggu... Penyebabnya lebih karena kebiasaan sehingga sulit diubah, pengobatannya pun susah.

Dan kalo kamu ternyata punya maag, jangan merinding dulu membaca dampak parah dari maag. Itu tidak akan terjadi asal kamu mau berubah mulai dari sekarang~

Go HEALTHY!
Go GREEN!
FIGHTING!
*otak penulis sudah teracuni ide proyek kuliahnya*
LOL

0 comments: