Tuesday, March 6, 2012

New Stage of Life

Semua jenjang pendidikan telah kulalui. TK, SD, SMP, SMA, dan kuliah.

Ya, aku baru saja lulus dari pendidikan S-1 di Binus University, tepatnya setelah melewati sidang skripsi tanggal 27 Februari yang lalu.
18 tahun hidupku dihabiskan untuk belajar. Sekarang tantangan baru telah datang: bagaimana caranya menggunakan ilmu yang dipelajari dalam waktu lama tersebut untuk dapat bertahan hidup; dengan kata lain, dalam dunia kerja. Esensi dari bekerja itu sendiri tidak melulu pada gaji yang didapat, tetapi bagaimana caranya kita dapat melakukan hal yang menyenangkan bagi diri kita sendiri dengan bonus berupa gaji. Dengan demikian, kita tidak akan merasakan sedang bekerja sedikitpun.
Nah, masalah utama yang sedang kuhadapi saat ini adalah bagaimana mendapatkan pekerjaan yang kusukai sehingga bisa merasa nyaman dan enjoy saat melakukannya. Passion telah kutemukan, namun belum tentu pekerjaan di bidang yang sesuai dengan passion bisa kudapatkan. Mungkin inilah salah satu dari sekian alasan mengapa para pencari kerja pada akhirnya mencari pekerjaan dengan asal-asalan; sehingga pada akhirnya mereka akan menyesal dan tidak bahagia dalam kehidupannya.

Baiklah, menulis hal ini membuatku teringat untuk membeli tiket Binus Online Job Expo :P

Cerita lainnya adalah, ada satu kejadian yang akhirnya mendorongku untuk mengambil keputusan. Tali itu, tali pada barang penghubung masa laluku dengan dia, telah putus tempo hari. Hal itu mengingatkanku kembali pada keputusanku untuk melupakan dia. Bahkan ketika bertemu dan kembali mengobrol beberapa waktu lalu, perasaanku masih baik-baik saja. Tidak ada satupun kenangan masa lalu yang membuatku menganggap dia lebih dari seorang teman.
Saat itulah aku memutuskan untuk memulai hidup yang baru. Biarlah masa lalu menjadi kenangan dan bahan pembelajaran agar hal negatif tidak terulang lagi di masa sekarang. Namun kali ini terlintas satu pertanyaan lagi: mampukah aku memulai kembali?
Kuakui, aku sangat takut kejadian itu akan terulang lagi. Aku takut akan terjadi salah paham lagi. Aku takut akan dipermainkan lagi. Aku takut fantasiku meliar sehingga mengubah perilakuku. Aku takut semua hal yang terjadi saat itu akan terulang lagi...
Ah, apa yang harus kutakutkan? Sifat dan watak mereka sangat berbeda... Dulu, dia adalah cerminan diriku. Kali ini, mungkin dia adalah solusi yang diberikan oleh Tuhan untuk melengkapi diriku. Tetapi aku belum terlalu yakin untuk memulai kembali. Meskipun orang-orang di sekitar kami penuh rasa ingin tahu tentang semuanya. Biarlah waktu yang menjawab...

0 comments: